Senin, 25 Mei 2009



Menjadikan Fisika Sebagai Teman Baik
O l e h: Febrianto, M.Si
1. Penyebab menganggap fisika sulit
Jika kita bertanya kepada orang tentang bagaimana belajar fisika itu, maka jawabannya sebagian besar orang bahkan tidak tertutup kemungkinan pembaca sendiri menganggap fisika itu sulit karena fisika ada hubungannya dengan kumpulan rumus-rumus yang memusingkan kepala yang harus dihapal. Beda dengan ilmu lain seperti sejarah, geografi dan lain-lain yang dapat dipelajari dengan bermodalkan menghafal. Beda dengan fisika karena selain harus mengetahui konsep dan rumus-rumus fisika juga diperlukan analisa yang kuat untuk memecahkan masalah-masalah fisika. Kadang-kadang orang mengetahui rumus-rumus fisika tetapi tidak mampu menggunakan rumus tersebut dalam memecahkan problema fisika. Jadi begitu sulitnya orang untuk mempelajari fisika karena mempelajari fisika diperlukan pengetahuan konsep, analisa yang kuat dan itupun hanya sedikit orang yang bisa. Apalagi jika seorang guru mengatakan kepada siswa bahwa fisika itu sulit, lebih tragis lagi guru fisika yang mengatakannya. Hal ini membuat siswa untuk malas untuk belajar fisika karena guru saja yang sudah lama mengetahui sudah mengatakan bahwa fisika itu sulit apalagi siswa yang baru belajar fisika. Apalagi ditambah dengan guru fisika yang mengajari siswa-siswanya dengan metode ceramah melulu seperti mengajari sastra yang sudah tentu sangat membosankan bagi siswa, lebih tragis lagi guru yang pemarah karena siswa tidak dapat menyelesaikan soal fisika atau guru yang sering mengatakan,”bodoh kamu, itu saja tidak bisa”. Secara psikologis, ini membuat mental siswa jatuh, sehingga siswa memang takut kepada guru yang berarti takut untuk belajar fisika. Bahkan siswa bakal senang kalau guru fisika mudah-mudahan berhalangan untuk hadir karena sakit, ada rapat atau dinas luar. Sangat jarang ada siswa yang merasa kesal atau sedih jika guru fisikanya tidak hadir. Ini membuktikan bahwa fisika adalah momok yang menakutkan bagi sebagian besar siswa sehingga mereka ogah untuk belajar fisika yang menyebabkan mereka sulit untuk belajar fisika karena tidak memiliki semangat lagi. Dan mereka berpikir bahwa teori-teori yang mereka pelajari tidak ada manfaatnya. Tetapi, apakah ini kita biarkan begitu saja, atau pernahkah kita berpikir bahwa akibat dari tidak semangatnya belajar fisika.

2. Paradigma baru, mari mencintai fisika
Kejadian-kejadian itu tentu tidak bisa kita biarkan. Kita harus membuang jauh-jauh asumsi siswa bahwa fisika itu sulit dan sangat membosankan. Oleh karena itu kita harus mencari solusi atau langkah yang tepat untuk mengatasi siswa yang tidak bergairah atau tidak semangat belajar fisika karena fisika itu sulit. Kita harus menghilangkan paradigma lama bahwa fisika itu sulit. Kemungkinan besar ini disebabkan oleh siswa belum mengenal secara tepat tentang fisika karena siswa baru mengenal fisika adalah ilmu menghitung sehingga siswa malas untuk mempelajarinya. Akan tetapi, untuk mengenalkan fisika kepada siswa, terlebih dahulu kita harus menanamkan rasa cinta kepada fisika. Ibaratkan fisika itu adalah kekasih. Seorang pemuda yang mabuk cinta kepada seorang gadis meskipun gadis itu belum dikenalnya, tentu pemuda itu akan berusaha bagaimana caranya dia bisa berkenalan dengan gadis pujuaannya. Begitupun juga dengan fisika, kalau siswa sudah jatuh cinta dengan fisika maka siswa tersebut akan berusaha untuk mengenalinya secara mendalam. Atau cocok dengan apa yang dibilang oleh orang-orang tua kita dulu, tak cinta makanya tak kenal-tak kenal makanya tak sayang. Bagaimana bisa siswa bisa mengenali fisika dengan benar jika siswa itu sendiri tidak mencintai fisika. Oleh karena itu, kita harus menciptakan paradigma baru tentang cinta kepada fisika. Jika siswa sudah mencintai fisika maka dia akan senang belajar fisika tidak peduli dia dengan siapa gurunya. Sebab ada siswa yang senang belajar fisika karena gurunya si A tetapi kalau gurunya si B maka dia tidak senang belajar fisika. Siswa yang pecinta fisika akan sedih kalau gurunya berhalangan untuk hadir sebab tidak ada tempat untuk bertanya jika mengalami kesulitan dalam memecahkan problem fisika. Dia akan mengerjakan tugas dari gurunya dengan senang hati karena tugas dari gurunya itu tidak dijadikan sebagai beban tetapi dijadikan sebagai kebutuhan. Bahkan dia akan mengerjakan soal-soal meskipun tidak disuruh oleh gurunya. Seorang pecinta fisika memiliki sifat keingintahuan yang sangat besar tentang gejala alam misalnya mengapa pesawat dirancang runcing bagian depannya, mengapa ban mobil dibuat bergerigi, mengapa orang menuangkan teh panas pada piring atau dituangkan ke gelas lain lalu dituangkan lagi ke gelas semula terus bergantian. Akan tetapi bagaimanakah caranya agar siswa mencintai fisika? Yang harus dikerjakan adalah mencari penyebab-penyebab siswa takut atau malas belajar fisika. Salah satunya adalah guru menggunakan metode yang kurang tepat sehingga siswa susah untuk memahami fisika akhirnya siswa enggan untuk belajar fisika. Contohnya seorang guru mengajarkan dengan metode ceramah dari awal sampai akhir akibatnya siswa hanya mendengar, siswa bersifat pasif sehingga hanya sedikit sekali yang dapat diserap. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan peneliti bahwa siswa hanya bisa menyerap tidak lebih dari 10 % dari apa yang dia dengar, 20 % dari apa yang dia lihat, 50% dari apa yang dia lihat dan dengar dan 70% dari apa yang dia lakukan serta 90% dari yang dia dengar ,lihat dan melakukannya. Oleh karena perlu metode tepat untuk membelajarkan fisika kepada siswa. Merujuk dari penelitian tadi, maka perlu dilakukan metode yang bervariasi sesuai dengan materi yang disajikan dan penggunaan media yang sesuai contohnya metode diskusi jika permasalahannya sedang hangat-hangatnya untuk dibahas, metode eksperimen jika materi itu memerlukan pengujian atau uji coba sebab siswa akan susah menyerap pelajaran kalau diberikan konsep tanpa diuji terlebih dahulu. Kemudian guru sebaiknya melayani siswa dengan banyak senyum karena senyum kepada siswa membuat dia termotivasi untuk belajar fisika.

3. Belajar dari pengalaman orang lain
Belajar fisika sama halnya dengan memahami konsep-konsep atau hukum-hukum fisika yang berlaku untuk mencari kebenaran-kebenaran gejala alam baik itu sudah diakui kebenarannya misalnya hukum Newton tentang gerak maupun yang masih diragukan kebenarannya misalnya masalah-masalah fisika yang belum terpecahkan. Khusus untuk mempelajari masalah-masalah fisika yang belum terpecahkan maka perlu adanya rujukan atau sumber yang mendukung untuk melakukan penelitian. Melakukan penelitian khususnya fisika biasanya berdasarkan pengalaman-pengalaman orang lain tentang masalah-masalah yang akan diteliti. Tujuannya agar kelemahan-kelemahan pada penelitian sebelumnya tidak terjadi untuk selanjutnya dan keunggulan-keunggulan pada penelitian itu ditingkatkan ke yang lebih baik.

4. Tip dan Trick belajar fisika
Bagaimanakah caranya belajar fisika itu lebih baik dan mudah untuk dipahami? Maka perlu adanya beberapa tips dan trick untuk melakukannya. Tips nya diantaranya belajar fisika itu hendaklah penuh dengan semangat belajar yang tinggi, tidak mudah menyerah. Adapun triknya adalah antara lain :
a. rumus jangan dihafal tetapi dipahami arti fisis rumusnya
jika rumus dihafal akan menyebabkan siswa akan lupa pada beberapa hari yang akan datang dan juga siswa belum tentu bisa menyelesaikan soal karena belum mengetahui arti fisis rumus tersebut apalagi soalnya sedikit diperkaya, tentu menyulitkan siswa bahkan fatalnya adalah rumus yang sudah dihafal siswa, semuanya hilang dan sudah tentu tidak konsentrasi lagi menyelesaikan soal lainnya. Akan tetapi kalau arti fisis rumus sudah diketahui biasanya bagaimanapun soalnya tentu akan dapat diselesaikan.
b. .......bersambung

Tidak ada komentar:

Welcome

Selamat datang ke BOX saya
singgahlah
lihat-lihat apa saja hidangan yang ada dalamnya
mana tahu TUAN dan PUAN berkenan
ya download lah
terima kasih
Febrianto Ichigawa