Senin, 25 Mei 2009

Soal Mekanika Tentang Besaran


1 MEKANIKA
BESARAN

01. EBTANAS-94-01
Diantara kelompok besaran di bawah ini yang hanya terdiri dari besaran turunan saja adalah …
A. kuat arus, massa, gaya
B. suhu, massa, volume
C. waktu, momentum, percepatan
D. usaha, momentum, percepatan
E. kecepatan, suhu, jumlah zat
02. EBTANAS-06-02
Dari besaran fisika di bawah ini, yang merupakan besaran pokok adalah …
A. massa, berat, jarak, gaya
B. panjang, daya, momentum, kecepatan
C. kuat arus, jumlah zat, suhu, jarak
D. waktu, energi, percepatan, tekanan
E. usaha, intensitas cahaya, gravitasi, gaya normal
03. EBTANAS-05-01
Dibawah ini adalah besaran-besaran dalam fisika.
1. panjang
2. massa
3. kuat arus
4. gaya
Yang termasuk ke dalam besaran pokok adalah ...
A. 1 dan 3
B. 1, 2 dan 3
C. 2 dan 4
D. 3 dan 4
E. 2, 3 dan 4
04. EBTANAS-96-01
Di bawah ini yang merupakan kelompok besaran turunan adalah …
A. momentum, waktu, kuat arus
B. lecepatan, usaha, massa
C. energi, usaha, waktu putar
D. waktu putar, panjang, massa
E. momen gaya, usaha, momentum
05. EBTANAS-06-03
Daya adalah besarnya usaha atau energi tiap satuan waktu, dimensi dari daya adalah ....
A. M L T
B. M L T–1
C. M L T–2
D. M L2 T–2
E. M L2 T–3
06. EBTANAS-93-01
Dimensi konstanta pegas adalah …
A. L T–1
B. M T–2
C. M L T–1
D. M L T–2
E. M L2 T–1
07. EBTANAS-90-01
Dimensi energi potensial adalah …
A. M L T–1
B. M L T–2
C. M L–1 T–2
D. M L2 T–2
E. M L–2 T–2
08. EBTANAS-99-01
Momentum mempunyai dimensi yang sama dengan dimensi besaran …
A. impuls
B. energi
C. gaya
D. tekanan
E. percepatan
09. UAN-03-01
Perhatikan tabel berikut ini !
No. Besaran Satuan Dimensi
1 Momentum Kg. ms–1 [M] [L] [T] –1
2 Gaya Kg. ms–2 [M] [L] [T] –2
3 Daya Kg. ms–3 [M] [L] [T] –3
Dari tabel di atas yang mempunyai satuan dan dimensi yang benar adalah besaran nomor …
A. 1 saja
B. 1 dan 2 saja
C. 1, 2 dan 3
D. 1 dan 3 saja
E. 2 dan 3 saja
10. EBTANAS-90-02
Hasil pengukuran panjang dan lebar suatu lantai adalah 12,61 m dan 5,2 m. Menurut aturan angka penting, luas lantai tersebut adalah …
A. 65 m2
B. 65,5 m2
C. 65,572 m2
D. 65,6 m2
E. 66 m2
bersambung......


Menjadikan Fisika Sebagai Teman Baik
O l e h: Febrianto, M.Si
1. Penyebab menganggap fisika sulit
Jika kita bertanya kepada orang tentang bagaimana belajar fisika itu, maka jawabannya sebagian besar orang bahkan tidak tertutup kemungkinan pembaca sendiri menganggap fisika itu sulit karena fisika ada hubungannya dengan kumpulan rumus-rumus yang memusingkan kepala yang harus dihapal. Beda dengan ilmu lain seperti sejarah, geografi dan lain-lain yang dapat dipelajari dengan bermodalkan menghafal. Beda dengan fisika karena selain harus mengetahui konsep dan rumus-rumus fisika juga diperlukan analisa yang kuat untuk memecahkan masalah-masalah fisika. Kadang-kadang orang mengetahui rumus-rumus fisika tetapi tidak mampu menggunakan rumus tersebut dalam memecahkan problema fisika. Jadi begitu sulitnya orang untuk mempelajari fisika karena mempelajari fisika diperlukan pengetahuan konsep, analisa yang kuat dan itupun hanya sedikit orang yang bisa. Apalagi jika seorang guru mengatakan kepada siswa bahwa fisika itu sulit, lebih tragis lagi guru fisika yang mengatakannya. Hal ini membuat siswa untuk malas untuk belajar fisika karena guru saja yang sudah lama mengetahui sudah mengatakan bahwa fisika itu sulit apalagi siswa yang baru belajar fisika. Apalagi ditambah dengan guru fisika yang mengajari siswa-siswanya dengan metode ceramah melulu seperti mengajari sastra yang sudah tentu sangat membosankan bagi siswa, lebih tragis lagi guru yang pemarah karena siswa tidak dapat menyelesaikan soal fisika atau guru yang sering mengatakan,”bodoh kamu, itu saja tidak bisa”. Secara psikologis, ini membuat mental siswa jatuh, sehingga siswa memang takut kepada guru yang berarti takut untuk belajar fisika. Bahkan siswa bakal senang kalau guru fisika mudah-mudahan berhalangan untuk hadir karena sakit, ada rapat atau dinas luar. Sangat jarang ada siswa yang merasa kesal atau sedih jika guru fisikanya tidak hadir. Ini membuktikan bahwa fisika adalah momok yang menakutkan bagi sebagian besar siswa sehingga mereka ogah untuk belajar fisika yang menyebabkan mereka sulit untuk belajar fisika karena tidak memiliki semangat lagi. Dan mereka berpikir bahwa teori-teori yang mereka pelajari tidak ada manfaatnya. Tetapi, apakah ini kita biarkan begitu saja, atau pernahkah kita berpikir bahwa akibat dari tidak semangatnya belajar fisika.

2. Paradigma baru, mari mencintai fisika
Kejadian-kejadian itu tentu tidak bisa kita biarkan. Kita harus membuang jauh-jauh asumsi siswa bahwa fisika itu sulit dan sangat membosankan. Oleh karena itu kita harus mencari solusi atau langkah yang tepat untuk mengatasi siswa yang tidak bergairah atau tidak semangat belajar fisika karena fisika itu sulit. Kita harus menghilangkan paradigma lama bahwa fisika itu sulit. Kemungkinan besar ini disebabkan oleh siswa belum mengenal secara tepat tentang fisika karena siswa baru mengenal fisika adalah ilmu menghitung sehingga siswa malas untuk mempelajarinya. Akan tetapi, untuk mengenalkan fisika kepada siswa, terlebih dahulu kita harus menanamkan rasa cinta kepada fisika. Ibaratkan fisika itu adalah kekasih. Seorang pemuda yang mabuk cinta kepada seorang gadis meskipun gadis itu belum dikenalnya, tentu pemuda itu akan berusaha bagaimana caranya dia bisa berkenalan dengan gadis pujuaannya. Begitupun juga dengan fisika, kalau siswa sudah jatuh cinta dengan fisika maka siswa tersebut akan berusaha untuk mengenalinya secara mendalam. Atau cocok dengan apa yang dibilang oleh orang-orang tua kita dulu, tak cinta makanya tak kenal-tak kenal makanya tak sayang. Bagaimana bisa siswa bisa mengenali fisika dengan benar jika siswa itu sendiri tidak mencintai fisika. Oleh karena itu, kita harus menciptakan paradigma baru tentang cinta kepada fisika. Jika siswa sudah mencintai fisika maka dia akan senang belajar fisika tidak peduli dia dengan siapa gurunya. Sebab ada siswa yang senang belajar fisika karena gurunya si A tetapi kalau gurunya si B maka dia tidak senang belajar fisika. Siswa yang pecinta fisika akan sedih kalau gurunya berhalangan untuk hadir sebab tidak ada tempat untuk bertanya jika mengalami kesulitan dalam memecahkan problem fisika. Dia akan mengerjakan tugas dari gurunya dengan senang hati karena tugas dari gurunya itu tidak dijadikan sebagai beban tetapi dijadikan sebagai kebutuhan. Bahkan dia akan mengerjakan soal-soal meskipun tidak disuruh oleh gurunya. Seorang pecinta fisika memiliki sifat keingintahuan yang sangat besar tentang gejala alam misalnya mengapa pesawat dirancang runcing bagian depannya, mengapa ban mobil dibuat bergerigi, mengapa orang menuangkan teh panas pada piring atau dituangkan ke gelas lain lalu dituangkan lagi ke gelas semula terus bergantian. Akan tetapi bagaimanakah caranya agar siswa mencintai fisika? Yang harus dikerjakan adalah mencari penyebab-penyebab siswa takut atau malas belajar fisika. Salah satunya adalah guru menggunakan metode yang kurang tepat sehingga siswa susah untuk memahami fisika akhirnya siswa enggan untuk belajar fisika. Contohnya seorang guru mengajarkan dengan metode ceramah dari awal sampai akhir akibatnya siswa hanya mendengar, siswa bersifat pasif sehingga hanya sedikit sekali yang dapat diserap. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan peneliti bahwa siswa hanya bisa menyerap tidak lebih dari 10 % dari apa yang dia dengar, 20 % dari apa yang dia lihat, 50% dari apa yang dia lihat dan dengar dan 70% dari apa yang dia lakukan serta 90% dari yang dia dengar ,lihat dan melakukannya. Oleh karena perlu metode tepat untuk membelajarkan fisika kepada siswa. Merujuk dari penelitian tadi, maka perlu dilakukan metode yang bervariasi sesuai dengan materi yang disajikan dan penggunaan media yang sesuai contohnya metode diskusi jika permasalahannya sedang hangat-hangatnya untuk dibahas, metode eksperimen jika materi itu memerlukan pengujian atau uji coba sebab siswa akan susah menyerap pelajaran kalau diberikan konsep tanpa diuji terlebih dahulu. Kemudian guru sebaiknya melayani siswa dengan banyak senyum karena senyum kepada siswa membuat dia termotivasi untuk belajar fisika.

3. Belajar dari pengalaman orang lain
Belajar fisika sama halnya dengan memahami konsep-konsep atau hukum-hukum fisika yang berlaku untuk mencari kebenaran-kebenaran gejala alam baik itu sudah diakui kebenarannya misalnya hukum Newton tentang gerak maupun yang masih diragukan kebenarannya misalnya masalah-masalah fisika yang belum terpecahkan. Khusus untuk mempelajari masalah-masalah fisika yang belum terpecahkan maka perlu adanya rujukan atau sumber yang mendukung untuk melakukan penelitian. Melakukan penelitian khususnya fisika biasanya berdasarkan pengalaman-pengalaman orang lain tentang masalah-masalah yang akan diteliti. Tujuannya agar kelemahan-kelemahan pada penelitian sebelumnya tidak terjadi untuk selanjutnya dan keunggulan-keunggulan pada penelitian itu ditingkatkan ke yang lebih baik.

4. Tip dan Trick belajar fisika
Bagaimanakah caranya belajar fisika itu lebih baik dan mudah untuk dipahami? Maka perlu adanya beberapa tips dan trick untuk melakukannya. Tips nya diantaranya belajar fisika itu hendaklah penuh dengan semangat belajar yang tinggi, tidak mudah menyerah. Adapun triknya adalah antara lain :
a. rumus jangan dihafal tetapi dipahami arti fisis rumusnya
jika rumus dihafal akan menyebabkan siswa akan lupa pada beberapa hari yang akan datang dan juga siswa belum tentu bisa menyelesaikan soal karena belum mengetahui arti fisis rumus tersebut apalagi soalnya sedikit diperkaya, tentu menyulitkan siswa bahkan fatalnya adalah rumus yang sudah dihafal siswa, semuanya hilang dan sudah tentu tidak konsentrasi lagi menyelesaikan soal lainnya. Akan tetapi kalau arti fisis rumus sudah diketahui biasanya bagaimanapun soalnya tentu akan dapat diselesaikan.
b. .......bersambung

Selasa, 19 Mei 2009

Komunikasi Penentu Iklim Sekolah, Sebagai Penjara atau rumah yang kedua




Oleh: Marjohan M.PdGuru SMAN 3 Batusangkar


Ada pituah Minang- filsafat tua- yang masih sering diucapkan orang dalam pergaulan yang berbunyi; hewan diikiek jo tali, manuisia diikek jo kato-kato- hewan diikat dengan tali, manusia diikat dengan kata-kata. Atau ungkapan lain seperti; jagalah mulut mu, harimau mu, yang akan menerkam dirimu. Begitu pula dengan ungkapan dalam agama kita (agama Islam) yang mengatakan bahwa yang lebih tajam dalam kehidupan ini adalah pena dan lidah.
Kata-kata, mulut, lidah dan pena semuanya adalah sarana untuk berkomunikasi. Memang komunikasi dalam hidup sungguh sangat penting bagi semua makhluk, terutama bagi manusia. Nilai atau kualitas komunikasi anatara dua orang, dua kelompok, dua instansi atau dua bangsa- pengirim dan penerima komunikasi- menentukan kualitas hubungan mereka, apakah cenderung menjadi baik atau buruk, harmonis atau kurang harmonis, patah hati atau bergembira, dan seterusnya.
Hidup dan aktivitas manusia memang diwarnai dengan gaya berkomunikasi. Sepasang remaja bisa jatuh cinta karena diawali oleh komunikasi. Suami- istri yang terancam perceraian disebabkan oleh jeleknya kualitas komunikasi mereka. Unjuk rasa yang dilakukan oleh buruh pabrik, atau karyawan suatu perusahaan adalah bisa disebabkan oleh kualitas komunikasi. Dan perdamaian dua negara yang bertikai dapat terlaksana oleh peran komunikasi.
Dunia pendidikan, sekolah, juga diwarnai oleh kualitas komunikasi. Sering kualitas komunikasi dapat menjadi penentu keadaan suasana atau iklim sosial di sekolah disebabkan oleh gaya dan cara berkomunikasi pimpinan pada bawahanya, dan cara berkomunikasi mayoritas guru-guru pada anak didiknya.
Gaya berkomunikasi yang dilakukan oleh seorang pemimpin, orang tua, guru, dan seseorang pada locutor (teman berbicara) apalagi pada bawahannya ada dua macam yaitu komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah. Komunikasi satu arah adalah komunikasi yang datang dari atasan, pimpinan, pada bawahan, karyawan, atau guru pada anak didiknya. Komunikasi seperti ini cendrung dalam bentuk memberii perintah, arahan dan nasehat. Bentuk komunikasi yang begini cukup bagus, effisien- hemat waktu- kalau jelas dan menyenangkan hati penerima. Namun kalau bentuk komunikasi satu arah ini dipakai oleh seseorang, sudah menjadi gaya hidupnya, akan membuat penerima pesan menjadi gerah dan bosan.
Komunikasi satu arah pada satu keluarga akan mewarnai suasana rumah seperti neraka dunia, sepi, gersang dan membosankan. Ayah memonopoli hak bersuara dan yang lain harus dan terpaksa mendengar dan mematuhinya. Dapat diyakini bahwa oknum atau pemberi komunikasi yang begini berkarakter otoriter, demam berkuasa, jaga image atau karena seribu alasan lain.Komunikasi dua arah, komunikasi yang berlangsungdan setara antara karyawan dengan pimpinan, presiden dengan rakyat, guru dengan anak didik, dan orang tua dengan anak, tentu akan memberiikan suasana yang demokrasi. Rumah tangga atau sekolah yang diwarnai dengan komunikasi dua arah/ demokrasi begini, tentu dapat membuat warganya merasa betah dan nyaman hidup di dalamnya.
Bahasa sebagai sarana dalam berkomunikasi mempunyai fungsi sebagai interactional dan directional. Fungsi bahasa sebagai interactional berarti sebagai sarana untuk berbagi ide/ opini, dan perasaan yang disampaikan dalam dua arah yaitu sender dan receiver- pengirim pesan dan penerima pesan. Sementara peran bahasa sebagai sarana directional yaitu untuk menyampaikan ide/ opini, dan perasaan dalam bentuk satu arah. Mungkin dalam bentuk permintaan, dan larangan. Ke dua dua fungsi bahasa ini terpakai dalam kehidupan secara berimbang.
Kualitas berkomunikasi seseorang ditentukan oleh pola atau gaya berkomunikasinya. Kalau di rumah, apakah orang tua berkomunikasi dengan gaya satu arah, atau lebih dominan gaya berkomunikasi dua arah. Komunikasi satu arah dalam rumah tangga dapat digambarkan sebagai kebiasaan orang tua yang banyak memberi perintah, melarang, menghardik dan mengomel sendirian ke arah anak.
Mayoritas, dari fenomena sosial, ditemui bahwa banyak anak-anak yang suka membisu walau mereka berkumpul bareng-bareng dengan teman sebaya. Hal ini disebabkan karena mereka punya kesulitan dalam mengekspresikan fikiran, idea atau opini dalam berdialog. Ini bisa sebagai pertanda bahwa pola komunikasi mereka di rumah cenderung lebih dimonopoli oleh orang tua atau oleh orang dewasa lainnya. Anak kecil mungkin dianggap sebagai anak bawang- makhluk yang tidak perlu banyak tahu dan banyak ngomong. Dan ini adalah efek jangka panjang dari rumah tangga dengan gaya komunikasi satu arah, bukan ?
Ada harapan bahwa kekurangan dan kesulitan anak dalam berkomunikasi- mengekspresikan fikiran dan perasaan akibat pola didikan di rumah yang kurang berhasil dalam menumbuh kembangkan kognitif, afektif dan psikomotorik anak dalam berkomunikasi akan dapat diatasi oleh bimbingan, bantuan, didikan, melalui sekolah/ guru-guru. Namun bagaimana realitanya?
Pada saat jam PBM (Proses Belajar Mengajar) kita dapat menemukan banyak anak-anak sekolah (SMP, SMA, MAN atau SMK), siswa sekolah negeri atau swasta yang keluyuran di jalan-jalan kota, juga di jalan-jalan di kota kecil dan kecamatan, menyerbu tempat untuk rileks- play station, internet atau kafe untuk makan , minum dan menghisap rokok- karena merokok juga menjadi gaya hidup mereka, mungkin terinspirasi oleh guru perokok di sekolah dan karena iklan rokok yang memang sudah melimpah ruah. Untuk di kota, sekolah musti berterima kasih pada keberadaan satpol PP untuk menjaring anak didik yang keluyuran saat PBM. Namun bagaimana untuk anak didik yang pemalas- suka keluyuran, yang tidak dapat dijangkau oleh Satpoll PP, apakah mungkin tidak perlu dijaring ?
Kenapa mereka membolos dari sekolah. Ini tentu dapat ditelusuri penyebabnya (?). Penyebab utama adalah karena mereka memiliki motivasi belajar, minat belajar dan semangat belajar yang sangat rendah. Mereka beranggapan bahwa tidak ada gunanya bersekolah kecuali sebagai penjara dan tempat yang sangat menyiksa. Penyebab yang lain adalah karena faktor komunikasi dari pihak sekolah yaitu dengan sekolah- guru, kepala sekolah, pengawas sekolah dan komite sekolah tidak ada atau kurang menarik. Mungkin gaya berkomunikasi guru-guru kurang pas dengan harga diri mereka, mungkin mereka sering dihardik, kena marah oleh guru, guru menghakimi siswa dan sampai kepada gaya guru yang menjaga jarak atau malas berkomunikasi dengan anak didk yang sudah terlancur dianggap sebagai anak bandel dan pemalas.
Sementara itu semua siswa yang kurang beruntung dalam hidup dan terlahir ke dunia sebagai anak dengan motivasi dan minat belajar yang rendah tetap membutuhkan gaya berkomunikasi guru dan orang dewasa yang berkualitas. Mereka membutuhkan komunikasi dua arah dan plus sentuhan jiwa- sentuhan psikologi dan paedagogik untuk membangkitkan semangat hidup mereka- yang sempat hilang dalam pengalaman hidup mereka. Orang bijak mengatakan bahwa anak nakal akibat motivasi hidup yang rendah mengalami penyakit skin hunger yaitu kulit yang haus disentuh oleh sosok orang tua dan guru dengan penuh kasih sayang.
Sungguh beruntung siswa-siwa yang ceria dan bersemangat dalam belajar, akibat terlahir dari rumah dan lingkungan yang hangat dan selalu mendorong dan memelihara motivasi serta semangat belajar mereka. Mereka adalah anak didik yang tumbuh dan berkembang melalui komunikasi yang hangat- memperoleh banyak penghargaan, menjadi anak didik yang punya harga diri. Apalagi bagi mereka yang diberi kesempatan untuk banyak mencoba- bekerja, belajar dan mengembangkan hobi. Anak-anak yang terkondisi dengan pola komunikasi yang bagus di rumah dalam realita akan memperoleh sosial applause- tepuk tangan sosial oleh guru-guru mereka di sekolah. Mereka memperoleh keberuntungan berganda- motivasi belajar tinggi, semangat dan minat belajar tinggi, penghargaan dan pelayanan yang diberikan oleh guru juga tinggi.
Di kelas- kelas atau di sekolah-sekolah dengan PBM yang bersemangat akan dijumpai iklim belajar/ iklim sekolah yang menyenangkan. Semua siswa menghias dan merawat kelas dengan senang hati, karena di sanalah istana atau rumah ke dua mereka untuk menuntut ilmu dan tempat bersenang-senang bersama pengetahuan baru, karena belajar tanpa tekanan. Ditemani dan dibiming oleh guru yang ramah-ramah- menebarkan senyum dan kehangatan pada mereka setiap saat. Dalam berbicara selalu memilih kosa kata dan konteks yang hangat sehingga menyenangkan hati anak didik.
Namun jumlah sekolah dan kelas kelas yang hangat begini tidak banyak, tidak sebanyak populasi sekolah tadisionil yang berdiri di pelosok persada ini. Di sana siswa belajar dengan fasilitas minim, iklim atau suasana sekolah yang membosankan karena miskin komunikasi- guru guru mengurung diri dalam ruangan majelis guru sebagai menara gading- menjauhi diri untuk berkomunikasi, kecuali berbicara hanya seperlunya saja , misal nya untuk menyampaikan instruksi demi instruksi, larangan dan ancaman “awas kalau tugas rumah tidak selesai, kamu akan memperoleh angka mati, kalau buku tidak disampul tidak akan diterima, ,kalau kamu terlambat harus berdiri kaki itik atau push-up sepuluh kali didepan, mencontek selama ujian kertas akan saya robek, membolos tiga kali kamu dipulangkan ke orang tua mu !kalau guru mu tidak dating belajarlah di perpustakaan”. Beginilah kira-kira isi dan warna komunikasi satu arah dari kebanyakan sekolah-sekolah tradisional.
Sekolah-sekolah yang siswanya merupakan kumpulan dari anak-nak yang memiliki motivasi dan semangat belajar rendah cenderung membuat suasana sekolah juga kurang bergairah, sehingga guru-guru juga kehilangan gairah untuk mengajar. Mereka mengajar hanya asal membayar tugas saja atau hanya untuk memacu target kurikulum. Agar ini terlaksana maka mereka memasang wajah angker dan gaya berkomunikasi yang keras- kadang kala kurang ramah. Mereka punya assumsi bahwa menghadapi siswa pemalas- bermotivasi belajar rendah- kalau dengan ramah tamah dan lembut tidak berguna, akan dibawa lalu saja. Karena bahasa dan prilaku keras adalah konsumsi mereka sehari-hari dari rumah dan dilanjutkan oleh guru di sekolah ? apakah memang betul demikian.
Dalam pengalaman hidup, banyak orang orang yang kurang beruntung saat belajar di bangku SD sampai bangku SMP dan SLTA tetapi menjadi sukses menyatakan bahwa mereka bisa demikian- jadi bangkit dari kemalasan, kelengahan dalam hidup- adalah karena peranan guru yang punya budi bahasa baik saat di bangku SLTA dulu. Sentuhan yang mereka berikan lewat komunikasi yang kebapakan atau keibuan pada anak didiknya- pada siswa yang bermasalah dalam belajar- bias membuat nya bangkit dan bergairah dalam hidup. Komunikasi dilakukan bukan saat PBM, tetapi di luar PBM. Mungkin mereka berjumpa dan ngobrol degan guru di luar sekolah- di jalanan, di rumah guru atau di suatu tempat sehingga terjadilah dialog tanpa menggurui dari hati ke hati.
Bila ada banyak guru yang bisa berbuat hal yang sama terhadap anak didik mereka, melowongkan waktu tidak hanya terbatas selama saat PBM maka tentu akan lebih banyak lagi siswa yang bangkit dari tidur panjang- motivasi dan semangat belajar yang rendah. Sekolah dengan guru-guru yang commit untuk melayani anak didik mereka dengan prima, bahasa yang lembut, santun dan berahabat, komunikasi dua arah, memberi mereka simpatik, dan tidak banyak marah marah dan mencela, maka sekolah demikian bisa menjadi rumah kedua bukan ? komunikasi yang kurang berkualitas- dengan gaya otoriter dan menghakimi anak didik, ditambah beban belajar yang dipaksakan, akan membuat sekolah ibarat penjara dan sebaliknya, sekolah dengan guru guru yang bertutur bahasa sejuk dan menyentuh, memahami anak didik dan memberi pendikan dan pelayanan yang prima akan membuat anak betah di sekolah dan merasakan bahwa “sekolah ku adalah istana tempat belajar ku”

Merokok Sudah Jadi Gaya Hidup di Sekolah


Merokok Sudah Jadi Gaya Hidup di Sekolah
Oleh : Marjohanhttp://penulisbatusangkar.blogspot.com/



*) Marjohan adalah guru SMK Negeri 3 Batusangkar juga seorang Tour Guiding
Ada beberapa undang- undang atau peraturan yang tidak tertulis di sekolah, sudah disepakati dan diketahui oleh orangtua, anak didik,pendidik (guru) dan masyarakat. Peraturan- peraturan tersebut kalau dirunut dari skala larangan paling berat sampai kepada larangan ringan adalah seperti: tidak boleh melakukan pergaulan bebas, narkoba, minuman keras miras), berjudi, pornografi, pornoaksi, merokok, memakai perhiasan berlebihan, berambut panjang, memakai seragam sekolah yang tidak pantas, sampai kepada mencontek selama ujian. Dan larangan ringan terbaru adalah tidak boleh membawa hand phone ke sekolah karena bisa mengganggu PBM proses belajar mengajar.Mengkonsumsi rokok adalah dilarang di sekolah. Ini sudah diketahui oleh semua anak didik, guru dan orangtua siswa. Namun fenomena di negara kita dan juga fenomena di lingkungan sekolah bahwa hukum atau peraturan hanya untuk dipatuhi oleh kalangan bawah, kalau di sekolah adalah untuk anak didik. Seperti larangan merokok, ini hanya berlaku dan harus dipatuhi oleh anak didik. Kalau mereka ketahuan melanggar merokok dalam lingkungan sekolah malah juga untuk luar sekolah- maka berarti mereka membuat kasus pelanggaran peraturan sekolah. Kasus pelanggaran tatatertib sekolah harus diproes mulai dari tingkat wali kelas, guru BK (Bimbingan Konseling), pihak Kepala Sekolah. Dan kalau tidak bisa dibina maka mereka dibinasakan- disuruh pindah sekolah atau dipulangkan ke orangtua.Pelaksanaan larangan merokok tentu saja bervariasi wujudnya pada banyak sekolah. Ada sekolah yang melaksanakan dengan serius dan penuh tanggung jawab dan ada pula yang menerapkannya penuh pura-pura dan sekedar basa- basi. Sekolah yang sangat peduli dengan kualitas pendidikan, umumnya tidak mengenal basa basi dalam menegakan disiplin dan wibawa sekolah. Namun bagi sekolah yang susah payah untuk meraih prestasimis maka disiplin atau peraturan sekolah bisa ditawar- juga bisa sekedar basa-basi.Sekolah yang siswanya, apa lagi kalau guru gurunya, gemar merokok dapat dipantau dan dijumpai di mana- mana. Seringkali sarana tempat merokok mereka adalah di kantin atau di warung seputar sekolah milik masyarakat lokal. Beberapa anak didik sengaja membolos beberapa menit atau mencari alasan untuk keluar kelas dan menyelinap ke dalam warung dekat sekolah agar bisa mengepulkan asap rokok untuk memperoleh decak kagum dari teman- teman yang juga merintis diri untuk jadi perokok. Sebagian yang lain sengaja memilih tempat yang agak jauh dari sekolah agar bisa merokok seperti yang dianjurkan oleh puluhan sampai ratusan iklan rokok yang dikemas sangat menarik dan diiringi rayuan seperti : merokok untuk mewujudkan selera pria sejati.Ada kritikan yang patut kita lontarkan kepada pemilik warung yang melegalkan rokok untuk siswa di seputar sekolah. Silahkan mencari rezki lewat berdagang dengan menyediakan kebutuhan makan minum warga sekolah, tetapi jangan mencari untung lewat bisnis rokok karena merokok adalah illegal untuk anak didik dan warga sekolah.Tentu saja semua anak didik sudah tahu bahwa mereka tidak boleh merokok. Tetapi sebahagian mereka menjadi bingung memahami nasehat yang berbunyi seperti ”merokok dapat merusak kesehatan”. Namun model atau suri teladan mereka di rumah (orang tua) dan di sekolah (guru- guru) melanggar nasehat ini. Dan akhirnya sebahagian mereka yang lagi dilanda kebingungan untuk mencoba merokok atau tidak perlu merokok- merintis jalan untuk menjai perokok sejati.Larangan merokok tampaknya hanya ditujukan untuk anak didik, bagaimana untuk guru- guru ? larangan merokok tidak berlaku untuk guru guru perokok. Barangkali karena peraturan dan larangan dirancang oleh guru dan harus dipatuhi oleh anak didik. Sementara guru- guru sendiri seolah olah memiliki hak kebal hukum. Pantaslah banyak guru yang semau gue merkok di lingkungan sekolah.Guru perokok yang masih bersembunyi saat merokok masih bisa dianggap sebagai guru perokok yang memiliki sopan santun. Namun bagaimana dengan guru yang memperlihatkan kekuasaannya , dengan rasa enteng minta tolong belikan rokok pada anak didik dan merokok di depan keramaian murid seenaknya. Dan ada guru yang dengan arrogannya merokok di dalam kelas saat melaksanakan PBM- Proses Belajar Mengajar. Bagi guru yang begini maka berlakulah pribahasa yang berbunyi : guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Kalau guru menjai suri teladan yang jelek maka tentu kelak anak didik mereka menjadi lebih jelek lagi. Kalau guru adalah perokok yang hebat dalam kelas maka jangan salahkan kalau kelak ada anak didik yang menjadi pemakai narkoba dan peminum miras- minuman keras.Melihat fenomena di atas maka dewasa ini setiap anak didik perlu untuk memiliki daya tahan yang lebih hebat untuk tidak merokok. Karena ajakan untuk merokok- memasukan asap rokok kretek atau zat- zat beracun ke dalam paru- paru datang dari berbagai pihak. Saat mereka tahu dengan bahaya merokok, namun di rumah mata mereka menatap orang yang mereka hargai bapak, kakak, paman, kakek dan tetangga menghisap rokok dengan ekspresi kenikmatan yang penuh engan kepalsuan. Di sekolah mereka juga terganggu oleh gaya guru yang dengan enteng menghisap rokok. Siswa yang tidak pernah merokok pun akhirnya memperoleh pressure atau tekanan dari teman sebaya yang sudah menjadi perokok junior. Mereka yang tidak merokok akan diberi ejekan- hukuman psikologis- sebagai orang yang tidak jantan. ”hanya orang perempuanlah yang tidak merokok, atau dia tidak merokok karena pingin naik haji- alias ia orang yang amat kikir”. Tekanan dalam bentuk ejkan sangat mujarab utuk membuat anak didik teman sebaya) segera mencoba merokok sampai akhirnya juga jadi pencandu rokok. Andaikata ada yang tidak percaya dengan judul tulisan ini, maka marilah kita kunjungi sekolah- sekolah SLTA – SMA, SMK dan Madrasah di beberapa daerah pada saat sekolah usai. Kita akan melihat siswa-siswa bubar, melangkah menuju rumah, maka pasti terlihat beberapa siswa mulai memegang bungkus rokok. Mereka saling bercanda dan melempar ejekan pada yang tidak merokok atau meledek teman yang merek rokoknya kurang gaul. Memang merokok kelihatan sudah menjadi gaya hidup bagi sebahagian guru dan sebahagian anak didik. Fenomena para perokok adalah bila mereka saling berjumpa maka mereka saling meminta atau menawarkan korek api. Atau sebelum mereka memulai percakapan mereka saling menyodorkan bungkus rokok kretek sebagai tanda persahabatan yang tulus. Ini adalah bukti bahwa merokok bagian dari gaya hidup. Sambil mengepulkan asap nikotin dari bibir yang hitam maka barulah meluncur kalimat- kalimat pergaulan mereka.Sepuluh atau dua puluh tahun yang silam jumlah produksi rokok tentu saja tidak sebanyak yang sekarang. Namun kini produksi rokok sudah amat mengkhawatirkan dari sudut jumlah rokok dan jumlah merek rokok itu sendiri. Rokok rokok- pemilik industri rokok- tersebut saling berlomba untuk menarik dan mengajak semua orang agar segera mejadi perokok sejati. Iklan rokok dengan bahasa yang indah- membujuk dan mengajak semua orang untuk jadi perokok- terpajang didepan mata dimana- mana; di gardu polisi lalulintas, pada jalan raya utama, di tempat keramaian anak anak muda. Malah industri rokok tidak segan- segan bersedia menjai sponsor atau donator dari berbagai kegiatan sekolah selagi spandu nama rokok mereka tidak lupa untuk dipajang.Masih adakah orang yang peduli sekarang untuk menasehati anak didik dan guru-guru untuk tidak merokok. Terus terang bahwa merokok sebagai gaya hidup tidak memberikan manfaat apa- apa, kecuali hanya memberi mudharat dalam meracuni paru- paru anak anak muda. Memilih merokok sebagai gaya hidup sangat merugikan diri karena mendatangkan penyakit. Menjadi penghisap rokok hanya memberikan keuntungan bagi pemilik pabrik rokok yang punya niat tidak baik yaitu untuk meraup laba dan ikhlas membuat pencandu rokok untuk segera sakit atau pelan- pelan bergerak menuju kematian. Bukankah sudah cukup banyak jumlah orang yang meninggal karena mengalami sakit paru- paru gara- gara mejadi pencandu rokok yang hebat dalam hidupnya. Maka kini fikirkanlah untuk menjadikan merokok sebagai gaya hidup di sekolah.

Cara Memblokkir Situs Porno pada Browser IE di Komputer Anda

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Mark Zuckerberg, Orang Kaya Termuda, Pendiri Facebook



Mark Zuckerberg, Orang Kaya Termuda, Pendiri Facebook
3:17 Pm
http://www.kompas.com/, id.wikipedia.org



Mark Zuckerberg, di usianya yang tergolong muda ia telah menghasilkan miliaran dollar AS. Dialah pendiri Facebook, situs jejaring sosial ternama di dunia, ini membuatnya nangkring dalam jajaran 400 orang terkaya di Amerika versi Forbes. Tidak hanya itu, dalam jajaran tersebut ia juga dinobatkan sebagai orang kaya yang paling muda.

Semula, Zuckerberg mengembangkan Facebook di dalam kamar asramanya semasa kuliah di Harvard. Anggota pertama yang bergabung dalam Facebook adalah teman-temannya sendiri. Dalam jangka waktu dua minggu, sepertiga dari siswa Harvard telah menjadi anggota tetap Facebook.

Walaupun ia sempat mengenyam pendidikan di Harvard, bahkan merintis Facebook di perguruan tinggi ternama itu, ia tercatat belum menyelesaikan studinya sehingga titel sarjana pun belum disandangnya.

Pengguna Facebook terus meningkat dan kini mencapai ratusan juta member di seluruh dunia dengan keuntungannya ditaksir mencapai 300 juta dollar per tahun. Malah ada sejumlah orang yang tak lagi jadi mahasiswa atau yang masih di sekolah ingin bergabung.

Jejaring yang dihimpunnya meliputi 55.000 jaringan berdasarkan demografi, pekerjaan, sekolah, kolegial, dan sebagainya. Setiap harinya ada foto yang di-upload(dimasukkan ke Facebook) dan pesan yang dikirim.

Prestasi yang diraih Zackerberg tak benar-benar mulus. Sejumlah perkara ia dapatkan sehubungan dengan Facebook, termasuk tudingan yang menyebutkan rancangan Facebook sebenarnya tiruan. Di tengah sejumlah kontroversi itu, nama Facebook dan Mark Zackerberg tetap digemari banyak orang.

Bahkan, Microsoft tertarik untuk membeli 1,6 persen saham Facebook dengan nilai 240 juta dollar, akhir Oktober (2008) lalu. Transaksi ini menunjukkan nilai kapitalisasi Facebook ternyata lebih tinggi, yaitu sekitar 15 miliar dollar. Setelah itu sejumlah tawaran mengepung Facebook.
Mark Elliot Zuckerberg (lahir 14 Mei 1984; umur 25 tahun). Anak dari Edward dan Karen Zuckerberg. Ia adalah seorang programer komputer dan pengusaha asal Amerika Serikat. Menjadi kaya di umurnya yang relatif muda karena berhasil mendirikan dan mengembangkan situs jaringan sosial Facebook di saat masih kuliah dengan bantuan teman Harvardnya Andrew McCollum dan teman sekamarnya Dustin Moskovitz dan Crish Hughes. Saat ini ia menjabat sebagai CEO Facebook.
Forbes mencatatnya sebagai milyarder termuda, atas usaha sendiri dan bukan karena warisan, yang pernah tercatat dalam sejarah. Kekayaannya ditaksir sekitar satu setengah miliar dolar Amerika.

Awal tahun 2009 Mark Zuckerberg mendapat penghargaan Young Global Leaders.

Welcome

Selamat datang ke BOX saya
singgahlah
lihat-lihat apa saja hidangan yang ada dalamnya
mana tahu TUAN dan PUAN berkenan
ya download lah
terima kasih
Febrianto Ichigawa